Komunitas

Perkembangan Motif Batik yang Mengglobal

Perkembangan Motif Batik yang Mengglobal
dok brilio

 

Saat itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga menetapkan tiap 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Sepanjang satu dasawarsa pemerintahan SBY, banyak digelar forum di tingkat regional maupun multilateral, sebagai tuan rumah membawa konsekuensi pada pemakaian kain batik sebagai dress code.

 

Hal yang terakhir tentu saja ialah terjadinya "diplomasi batik" pada sidang DK PBB di New York. Dipilihnya batik sebagai dress code merupakan bentuk penghormatan para anggota DK PBB kepada Indonesia selaku Presidensi DK PBB untuk bulan Mei 2019. Pada momen itu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahkan menyempatkan hadir menggunakan batik.

 

Menyimak perjalanan dinamika perkembangan batik, telah muncul pola glokalisasi, yaitu perkawinan antara ‘yang-global’ dan ‘yang-lokal’.

 

Berawal dari fungsi batik sebagai identitas simbolik di tingkat nasional atau lokal, maka perlahan-lahan namun pasti kini batik mulai diterima oleh masyarakat dunia dan terbentuk sebagai bagian dari identitas budaya global. (int)

 

Baca Juga : Pungli, Refleksi Transparansi Pelayanan Publik di Indonesia
Bagikan :