Perbandingan yang terus-menerus antara diri sendiri dan orang lain dapat menimbulkan perasaan ketidakpuasan, kecemburuan, dan bahkan stres. Seiring dengan berkembangnya media sosial, perasaan tersebut semakin diperburuk.
Orang sering kali memamerkan kebahagiaan atau keberhasilan mereka di media sosial, sehingga orang lain merasa hidup mereka kurang berharga. Namun, perlu diingat bahwa yang terlihat di media sosial hanyalah sebagian kecil dari kehidupan seseorang dan belum tentu mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya.
Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain bisa mengganggu interaksi sosial dan mengikis kepercayaan diri. RRI menjelaskan, dalam jangka panjang, perasaan iri hati dan ketidakpuasan bisa berdampak pada hubungan dengan orang-orang terdekat. Sebaliknya, dengan menerapkan prinsip sawang sinawang, seseorang akan lebih mampu menikmati hidupnya dan menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain.
Agar hidup lebih bahagia, penting untuk berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Filosofi sawang sinawang mengajarkan untuk fokus pada diri sendiri, menghargai apa yang sudah dimiliki, dan bersyukur atas segala anugerah yang diberikan. Dengan memandang kehidupan dari perspektif yang lebih luas, seseorang akan lebih mudah menerima kenyataan hidup dan merasa lebih puas dengan apa yang ada.
Jangan biarkan perasaan iri atau tidak puas menguasai pikiran. Dengan menyadari bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidupnya masing-masing, akan lebih mudah untuk menciptakan kebahagiaan dalam hidup sendiri. Filosofi ini mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada materi atau penampilan luar, tetapi pada bagaimana seseorang memandang dan menerima kehidupannya. (int)