YOGYAKARTA, PustakaJC.co - Masa lalumu adalah bagian dari perjalanan hidupmu. Setiap pengalaman yang kamu jalani sampai hari ini, baik itu yang kamu sukai atau tidak diingini.
Sebab, itulah yang akhirnya, membentuk siapa kamu sekarang. Namun, karena masa lalu penuh kenangan, bisa juga menjadi bayang-bayang yang akan menghalangi langkahmu maju. Kamu terjebak dengan penyesalan, rasa bersalah, atau mungkin rasa takut karena pengalaman buruk yang telah terjadi.
Masa lalu tidak bisa diubah dan sesuatu yang bisa kamu ubah hanya bagaimana cara kamu meresponnya. Jika begitu, bagaimana seharusnya cara terbaik dalam memandang masa lalu? Supaya bisa berdamai dengan kenangan yang ada dan melanjutkan langkah maju dengan penuh kesadaran diri.
Langkah pertama supaya bisa berdamai dengan masa lalu, menyadari bahwa masa lalumu itu tidak akan bisa kamu ubah. Kamu mungkin masih sering terjebak dengan pola pikir, “Seandainya saja aku melakukan hal ini atau tidak melakukan hal itu.” Bukan berarti menyesal itu salah. Menyesal dan mengakui kesalahan itu perlu, tapi berlarut-larut tanpa berbuat sesuatu tidak akan mengubah fakta.
Meskipun kamu tidak bisa mengubah masa lalu, tapi kamu bisa memutuskan bagaimana cara meresponnya. Jadi, coba untuk mengalihkan fokus dari penyesalan ke suatu pelajaran. Kalau setiap pengalaman, baik atau buruk, pastikan itu membawa sesuatu yang berharga dan kamu bisa belajar sesuatu atasnya.
Misalnya, dalam konteks hubungan yang gagal. Mungkin bisa mengajarkan kamu supya lebih menghargai diri sendiri dan melakukan evaluasi untuk lebih berhati-hati. Juga, misal kegagalan dalam karir yang sebenarnya mengajarkan kamu tentang ketekunan dan keberanian untuk bisa bangkit. Daripada terus menghukum diri atas keputusan yang sudah terjadi, pilih untuk mau melihatnya sebagai langkah dalam proses pembelajaran lebih berarti.
Apa itu kesadaran diri? Kesadaran diri bisa dipahami sebagai kemampuan untuk melihat diri sendiri dengan jujur, tanpa penilaian negatif, dan tanpa mengabaikan kenyataan yang ada. Kalau konteks kesadaran diri dalam memandang masa lalu, maka kesadaran diri akan membantu kamu untuk bisa memahami perasaan dan pola pikir yang mungkin menghalangi kamu selama ini untuk maju.
Mulai dari refleksi. Ambil waktu sejenak untuk merenung dan mengidentifikasi perasaan apa yang muncul ketika memikirkan masa lalu. Apakah itu rasa marah, takut, atau kecewa. Mengakui perasaan yang ada tanpa menyalahkan diri sendiri adalah cara untuk berdamai dengan masa lalu.
Coba untuk mulai menulis jurnal atau berbicara dengan orang yang kamu percayai. Terkadang, hanya dengan berbagi cerita, kamu bisa melihat perspektif baru tentang masa lalu kamu itu
Selain itu, coba tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang bisa aku pelajari dan ambil dari pengalaman ini?” Setiap peristiwa, meskipun terasa berat, pasti memiliki pelajaran yang berharga.
Misalnya, jika kamu pernah membuat kesalahan besar, cobalah untuk menilai apa yang bisa kamu lakukan di masa depan, bukan hanya terfokus pada rasa malu atau penyesalannya saja.
Pola pikir kamu sangat mempengaruhi bagaimana selanjutnya kamu merespon masa lalu. Jangan terjebak dengan pola pikir yang membatasi. Fokus pada tindakan apa yang bisa kamu ambil sekarang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Coba untuk mengubah pola pikirmu dari “Aku tidak akan pernah bisa mengubah masa lalu ini” menjadi “Aku bisa belajar dari masa lalu dan membuat perubahan saat ini”. Ini adalah cara kamu untuk mengambil alih kendali atas hidupmu. Jadi, saat kamu mau untuk menerima bahwa kamu tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi, kamu juga lebih terbuka untuk memperbaiki apa yang ada di depan mata.
Salah satu cara yang cukup membantu mengubah pola pikir, yaitu dengan praktik mindfulness atau kesadaran penuh. Luangkan waktu untuk duduk tenang, tarik napas dalam-dalam, dan hadir sepenuhnya dalam momen kamu yang sekarang. Ini akan membantu kamu untuk tidak terlalu terbawa oleh pikiran atau kenangan masa lalu yang mengganggu.
Seringkali, kamu terjebak dalam rasa bersalah atau penyesalan berlebih karena keputusan yang kamu lakukan atau buat di masa lalu. Supaya bisa berdamai dengan masa lalu, yaitu dengan memberi belas kasih pada diri sendiri. Kamu tidak sempurna, dan setiap manusia pasti pernah membuat kesalahan.
Namun, kesalahan tidak mendefinisikan siapa kamu. Point pentingnya, bagaimana kamu sadar, mau belajar, tumbuh darinya, dan menjalani hidup dengan baik setelahnya.
Mulailah memaafkan diri sendiri. Mungkin ini bisa menjadi proses yang panjang dan perlu waktu yang tidak sesingkat itu, tapi setiap langkah kecil ini akan sedikit demi sedikit membebaskanmu dari tumpukan beban. Cobalah untuk menulis surat kepada diri sendiri, mengungkapkan rasa maafmu dan mengingatkan dirimu tentang segala hal baik yang telah kamu lakukan.
Jika ada orang lain yang kamu rasa perlu dimaafkan, maka lakukanlah. Sebaliknya, jika ada orang lain yang kamu rasa pernah kamu sakiti dan lukai, minta maaflah. Jika sulit atau terbatas sebab ruang, waktu, atau kondisi yang tidak memungkinkan pertemuan itu ada.
Maka, doakan untuk segala kebaikan dan minta maaflah pada-Nya, supaya menjadi saksi bahwa kamu menyesali segala bentuk salahmu, dan berubahlah menjadi pribadi yang baik setelahnya.
Memaafkan dan meminta maaf bukan berarti membenarkan salah yang sudah dilakukan, tapi memberi dirimu sendiri ruang bebas dari rasa sakit yang ada. Saat kamu memilih melepaskan rasa marah atau kecewa, kamu juga memberi diri kesempatan untuk bergerak maju.
Setelah kamu menerima masa lalu, langkah selanjutnya yaitu mulai melanjutkan langkah untuk maju. Mulai buat tujuan kecil yang realistis supaya bisa dicapai. Fokuskan energi ke hal-hal yang bisa kamu kontrol. Ketika kamu bergerak maju, kamu tidak hanya meninggalkan masa lalu, tapi juga menciptakan peluang-peluang baik untuk datang.
Visualisasikan dirimu menjalani kehidupan ideal yang kamu inginkan. Bayangkan dirimu menjadi orang yang lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih damai dengan diri sendiri. Ini adalah cara untuk memprogram ulang pikiran serta mendorong diri kamu menuju tindakan lebih positif.
Masa lalumu memang tidak bisa diubah, tapi bagaimana kamu meresponnya itu bisa. Jadi, jangan biarkan masa lalu menghalangimu. Berdamailah dengan itu, dan fokuslah pada hidup yang lebih baik ke depan.
Masa lalu adalah pelajaran dan pembelajaran, bukan hukuman dan alasan untuk kamu merasa merana! Jadipilih cara terbaik untuk merespon masa lalu dengan bijak, lalu temukan sesuatu yang bermakna atasnya. (int)