Ruang baru, adalah harapan baru bagi banyak manusia yang akan terus mengulang dirinya dengan kapasitas kemampuannya setiap tahun, bahkan mungkin setiap bulan, setiap Minggu atau setiap hari. Bahkan mungkin setiap jam atau setiap keadaan kita sangat bisa mengisi ruang baru itu dengan berbagai bentuk evaluasi diri.
Ruang baru, bukan berarti ruang dengan segala isi yang serba baru, pemberian benda yang baru dan mewah, bukan juga bukan juga tentang hiporia kebahagian atas keberlangsungan hidup. Tapi ruang baru adalah tempat untuk kita berhenti sejenak, memaknai banyak sisi yang telah dilalui, dan mengukir harapan untuk berjalan kembali.
Manusia harus memiliki ruang untuk mengenal dirinya, mengenal siapa Tuhannya, dan mengenal apa yang seharusnya dilakukan untuk membahagiakan Pemilik dirinya. Segala hal yang kita lakukan tidak terlepas dari pandangan Tuhan. Maka didiklah hati kita untuk mempunyai ruang seluas samudra, untuk bisa menerima dan berdamai terhadap apa yang menjadi takaran kita. (int)