Hal yang menarik dalam pidato-pidato dalam kongres ini bukan hanya isinya berbeda, tetapi ada juga beragam gaya. Apalagi masing-masing peserta memiliki latar belakang dan pengalaman berbeda berbicara di depan umum.
R.A Soedirman, perwakilan Poetri Boedi Sedjati (PBS) dari Surabaya menyampaikan pidatonya berjudul Pergerakan Perempuan, Perkawinan dan Perceraian. Dirinya menandaskan sudah waktunya merebut hak-hak perempuan sebagai tujuan pokok dari gerakan.
Dia pun mengkhawatirkan dominasi laki-laki atas perempuan dalam pernikahan. Dengan berang dia juga berbicara tentang bagaimana perempuan dapat dikawinkan oleh orang tuanya dan harus tunduk, bahkan dapat dicampakkan kapan saja oleh suaminya.
Pidato ini lalu disusul Siti Moendji'ah dengan Derajat Perempuan. Nyi Hajar Dewantara— istri dari Ki Hadjar Dewantara—membicarakan soal adab perempuan.