Kabar Redaksi

Hari Ibu, Ketika Gerakan Perempuan Telah Melampaui Zamannya

Hari Ibu, Ketika Gerakan Perempuan Telah Melampaui Zamannya
dok wikiwow

 

Walau kongres itu kelihatannya seperti acara orang Jawa, tetapi sungguh menarik karena para pesertanya memandang diri mereka sebagai orang Indonesia. Ditulis oleh Susan, para peserta berbicara dengan bahasa Melayu yang sejak Sumpah Pemuda menjadi dasar bahasa nasional dan salah satu unsur persatuan.

 

Gagasan perempuan yang melampaui zaman

Acara kongres di mulai sejak pukul tujuh malam, para tamu disambut dengan permainan gamelan dan lagu penyambutan dalam bahasa Jawa. Pada acara ini juga dipentaskan pertunjukan populer pada masa itu, yaitu kisah wayang yang melukisan perjuangan seorang perempuan.

 

Kisah pertama tentang Dewi Sinta yang menceburkan diri ke dalam api, suatu adegan yang diambil dari kisah Ramayana. Makna cerita ini adalah mengenai kesucian wanita yang tercermin dalam pidato pertama kongres.

 

Kisah kedua tentang Srikandi, perempuan pahlawan dalam wayang Jawa. Dari pukul sembilan hingga sebelas malam, para tamu saling berkenalan. Tiap utusan diberi kesempatan untuk mengurai problem perkumpulannya.

Baca Juga : Ini Mengapa Yogyakarta Itu Istimewa
Bagikan :