Kabar Redaksi

Kunci Menjadi Pemimpin yang Inklusif

Kunci Menjadi Pemimpin yang Inklusif
Dok unair

 

Keputusan yang diambil pemimpin inklusif membuat anggota kelompok merasa diwakili, dihargai, dan dihormati. Arus dan sistem kerja pun dapat berjalan secara efektif dan efisien, tanpa ada bias pandangan atau miskomunikasi.

 

5. Memiliki Cultural Intelligence yang mumpuni

Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh pemimpin inklusif yang ekstrovert, suka baca buku, dan mudah berbaur dengan siapapun. Ketika dibenturkan pada lingkungan lokal yang berbeda, pemimpin inklusif ini akan menyesuaikan gaya bahasa dan perilaku dengan budaya setempat. Selain itu, mereka akan memahami bagaimana budaya sangat mempengaruhi perspektif dan pendapat anggota kelompoknya.

 

6. Senang berkolaborasi

Pemimpin inklusif sangat menyadari bagaimana partisipasi anggota kelompoknya sangat mempengaruhi keberhasilan kelompok. Ketidakhadiran dan keengganan anggota untuk aktif dalam kelompok merupakan hal yang sangat ditakutkan para pemimpin inklusif.

 

Oleh karena itu, pemimpin inklusif akan menciptakan ekosistem yang positif, di mana seluruh anggota dapat berekspresi secara bebas. Mereka akan membuat kelompok dengan komposisi yang seimbang, dengan memperhatikan simpul merah antar anggota. Serta mencegah kemungkinan terjadinya konflik yang membahayakan masa depan kelompok.

 

Tentu untuk menjadi pemimpin inklusif tidak bisa secepat membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang dalam untuk bisa menjadi pemimpin inklusif.

 

Adapun beberapa cara meningkatkan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan inklusif. Di antaranya dapat mencari tahu penghambat kepemimpinan inklusif dengan meminta feedback ke anggota-anggota kelompok, memastikan dampak kepemimpinan Sahabat Pustaka tidak membuat anggota merasa buruk, mengikuti pelatihan kepemimpinan, dan mencari mentor.

Baca Juga : Perubahan Sosial dan Dampaknya terhadap Pilkada 2024
Bagikan :