Kabar Redaksi

Mengapa Pemimpin Harus Pandai Menulis?

Mengapa Pemimpin Harus Pandai Menulis?
Dok twitter

Pemimpin dapat memberikan dampak besar untuk lingkungan, komunitas, organisasi, maupun perusahaan. Kehadirannya memberi warna kehidupan pada siapa pun yang berada di sekitarnya.

 

Melalui tulisan, apakah Sahabat Pustaka  percaya kalau tulisan lah yang sukses menjangkau perasaan pribadi? Menyatukan orang-orang, untuk kemudian menciptakan perubahan bersama?

 

Oleh: Intan Permata 

 

Ini mungkin saja terjadi, karena menulis dapat membangun kredibilitas seorang pemimpin. Membuktikan intelektualitas dan kecakapan pemimpin pada ilmu yang dikuasainya. Lalu, meningkatkan kepemimpinan, sebab memimpin tidak melulu soal berbicara.

 

Pemimpin yang hebat adalah mereka yang dapat mengenali dirinya sendiri. Mereka tahu siapa diri mereka, apa yang ingin dilakukan, dan bagaimana orang lain bisa membantu pencapaian cita-citanya. Pemimpin seperti ini tidak mudah patah arang dan mampu menciptakan arus perubahan.

 

Sahabat Pustaka bisa menjadi pemimpin otentik dengan cara memperlakukan tulisan sebagai proses mencari jati diri. Menulis dijadikan sarana dalam menyampaikan gagasan yang kritis dan tajam. Selain itu, membantu memahami perilaku dan kecenderungan sikap diri sendiri dan orang lain.

 

Menulis dapat membantu mengorganisir pekerjaan seorang pemimpin. Gagasan yang dituangkan ke dalam tulisan lebih tahan lama ketimbang tidak ditulis, karena gagasan sudah tercatat dan terdata. Gagasan-gagasan tersebut bisa dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan pemimpin.

 

Misal, Sahabat Pustaka menjadi pemimpin dalam suatu organisasi, dan rapat akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Tentu ide-ide yang mengalir di pikiran pada hari senin akan berbeda pada hari selasa. Oleh karena itu, Sahabat Pustaka dapat mencatat segala ide yang melewati pikiran sehingga gagasan yang disampaikan pada rapat bisa detail dan lengkap.

 

Meningkatkan Skill Komunikasi

Seorang pemimpin yang ulung adalah mereka yang dapat berkomunikasi secara efektif. Ide-ide disampaikan dengan jelas sehingga tim mengerti dan tergerak untuk mengeksekusi pekerjaan.

 

Menulis dapat membantu Sahabat Pustaka dalam merangkai kata-kata dan memperkaya kosa kata. Ini bisa menghindarkan Sahabat Pustaka dari kemungkinan miskomunikasi dan kesalahpahaman.

 

Menjadi Disiplin

Seorang pemimpin memiliki jadwal yang padat sehingga kesulitan meluangkan waktu untuk menulis. Namun, pemimpin tetap harus membiasakan menulis agar bisa merangkai kata dengan baik.

 

Oleh karena itu, Sahabat Pustaka bisa menulis di waktu istirahat kantor makan siang. Tidak perlu menulis yang berat-berat, Sahabat Pustaka dapat menulis apa saja yang ada di dalam kepala. Jenis tulisan tidak penting, karena yang terpenting adalah menulis secara rutin.

 

Menghilangkan Stress

Masalah-masalah di organisasi maupun perusahaan kerap kali membuat pemimpin stress secara berlebihan. Tak jarang ditemukan kasus di mana pemimpin menyalahkan anggota atas kegagalan organisasi maupun perusahaan. Jika berlangsung secara terus-menerus, hal ini dapat membahayakan kesehatan mental pemimpin.

 

Penelitian menunjukkan bahwa menulis bisa mengurangi kekhawatiran dan mengolah emosi dengan baik. Tulisan bernuansa emosi dapat membantu pemimpin dalam melampiaskan keluh-kesah dan kekesalan. Pemimpin juga dapat belajar dari pengalaman negatif sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama.

 

Meningkatkan Ketelitian

Ketelitian merupakan skill yang wajib dimiliki seorang pemimpin. Mengingat, untuk mendelegasikan pekerjaan ke anggota-anggota memerlukan penjelasan tentang detail pekerjaan. Selain itu, ketelitian dibutuhkan ketika mengevaluasi efektivitas kerja anggota, apakah sesuai dengan detail pekerjaan yang diberikan atau tidak.

 

Menulis meningkatkan ketelitian seorang pemimpin. Memperhatikan penggunaan titik koma, typo, dan kaidah bahasa lainnya merupakan pekerjaan yang mudah tapi sering diabaikan banyak orang. Pemimpin yang terbiasa memerhatikan penggunaan kaidah bahasa akan teliti dalam menyelesaikan pekerjaannya.

 

Nah, itu dia alasan mengapa seorang pemimpin harus pandai menulis. Apakah Sahabat tergerak untuk menulis dan memimpin?

Baca Juga : Tahun Baru, Era Generasi Beta Siap Dimulai
Bagikan :