Untuk memasuki Gua Binsari, pengunjung harus menuruni ratusan anak tangga yang telah dilengkapi pegangan kayu oleh pemerintah setempat. Selain itu, terdapat dua lubang besar berbentuk sumur dengan diameter 10 meter dan kedalaman sekitar 20 meter.
Tak jauh dari gua, sekitar 2 km, terdapat Monumen Perang Dunia II. Monumen ini dibangun sebagai penghormatan bagi tentara Jepang yang gugur, dengan desain minimalis khas Jepang, kursi batu, serta prasasti dalam tiga bahasa Jepang, Inggris, dan Indonesia yang mengingatkan umat manusia akan dampak buruk perang.
Gua Jepang Lima Kamar, lokasi lain yang juga menjadi tempat perlindungan tentara Jepang, memiliki lorong sepanjang 10 meter yang berisi kaleng-kaleng besi tempat penyimpanan tulang belulang tentara. Pengunjung juga bisa melihat berbagai benda peninggalan perang yang ditinggalkan oleh keluarga para tentara Jepang sebagai penghormatan terakhir.
Selain traveler, situs ini juga sering dikunjungi oleh ahli forensik yang terus melakukan penelitian serta keluarga tentara Jepang yang datang untuk berziarah dan meminta maaf kepada penduduk Biak atas peristiwa masa lalu. (nov)