1. Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo adalah pasar paling tua di Yogyakarta. Tercatat, pasar ini sudah ada sejak Kerajaan Mataram pertama kali didirikan pada abad ke-17 lalu. Karena statusnya sebagai pasar bersejarah itu, Pasar Beringharjo memegang status sebagai cagar budaya.
Bangunan Pasar Beringharjo tidak memiliki perubahan yang begitu signifikan. Pasar itu masih dijaga bentuk aslinya dengan desain klasik khas era kolonial dulu.
Panjangnya membentang dari pintu masuk utamanya yang berada di trotoar Malioboro sampai ke jalan dekat Taman Budaya. Berjalan dari depan ke belakang lumayan menguras tenaga.
Pada setiap jalan yang dilewati di dalam pasar, Kawan akan menemukan beragam seksi yang menjual barang yang berbeda-beda. Di bagian paling depan, terdapat pusat busana batik yang biasanya ramai sampai sore. Pusat batik ini menjadi incaran favorit para wisatawan, sehingga Kawan harus siap berdesak-desakkan.
Di seksi selanjutnya, terdapat pusat jualan busana casual. Tidak jarang ada pula yang menjual busana-busana thrift, yaitu pakaian bekas masih layak pakai. Di sesi selanjutnya terdapat oleh-oleh seperti anyaman, jajanan pasar, sampai rempah-rempah. Di sesi paling belakang pasar, terdapat beragam warung makan, pedagang sayur, buah, dan daging.