Wisata

Salatiga, Kota Kreatif Gastronomi

Salatiga, Kota Kreatif Gastronomi
dok medcom

 

Prasasti yang sudah ada sejak tahun 750 Masehi tersebut berisi ketetapan hukum tentang status tanah perdikan atau swatantra bagi suatu daerah Hampra, yang kini dikenal dengan nama Salatiga. Dari prasasti tersebut, hari jadi Salatiga dibakukan yaitu pada tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi.

 

Prasasti Plumpungan ditulis oleh seorang citraleka atau pujangga yang dibantu pendeta. Menurut perkiraan sejarawan, masyarakat Hampra telah berjasa kepada Raja Bhanu yang berkuasa di sekitar Salatiga, Kabupaten Semarang, Ambarawa, dan Kabupaten Boyolali. Adanya penetapan dalam prasasti tersebut menjadi titik tolak berdirinya daerah Hampra.

 

Berikut keterangan dalam prasasti yang telah diartikan dalam Bahasa Indonesia:

Semoga bahagia! Selamatlah rakyat sekalian! Tahun šaka telah berjalan 672/4/31/ pada hari Jumat.

Tengah hari

Dari Beliau, demi agama sebagai dharama bakti kepada Yang Maha Tinggi, telah menganugerahkan sebidang tanah atau tanam , agar memberikan kebahagiaan kepada mereka.

Yaitu Desa Hampra yang terletak di wilayah trigrãmyãma dengan restu dari Sang Dewi yang Sempurna berupa daerah bebas pajak atau perdikan, dan

Ditetapkan dengan tulisan aksara atau prasasti yang ditulis menggunakan ujung mempelam.

Dari Beliau yang bernama Bhanu, dengan bangunan suci tau candi ini selalu menemukan hidup abadi.

(int)

Baca Juga : Menelusuri Keunikan Tradisi Desa Wisata Tenganan Pegringsingan Bali
Bagikan :