Wisata

Kisah Dewa dan Dewi Sapi yang Jadi Simbol Kehormatan di Pulau Sapudi

Kisah Dewa dan Dewi Sapi yang Jadi Simbol Kehormatan di Pulau Sapudi
dok viva

 

Dari perputaran ekonomi itulah muncul para juragan sapi. Mereka menjadi juragan setelah berhasil menernakkan sapi. Mereka juga mendapatan untung besar dari hasil mencetak sapi karapan yang berharga tinggi.

 

Bahkan warga Pulau Sapudi ada yang berhaji dari hasil penjualan sepasang sapi yang laku lebih dari Rp100 juta. Ada pula yang membiayai kuliah anaknya hingga ratusan juta rupiah dari sapi-sapi yang berpotensi dikembangkan untuk sapi karapan dan sapi untuk kontes kecantikan.

 

Bagi masyarakat, sapi merupakan tabungan. Hewan ternak ini juga menjadi mitra kerja warga dalam membajak ladang mereka. Selain diambil dagingnya, atau dijual saat membutuhkan, sapi juga menjadi bagian dari tradisi, kesenangan, status sosial.

 

Pamor dan status sosial warga bisa meroket karena sapi yang mereka miliki. Di Sapudi, orang kaya dilihat dari rumahnya yang bagus dan jumlah ternak sapi. Mobil, baju bermerek, ataupun gadget canggih hanya nomor kesekian.

 

Juragan sapi yang punya ternak banyak pun akan dihormati warga karena mereka turut mengangkat perekonomian warga yang tak mampu dengan memberikan pekerjaan sebagai pemeliihara sapi.

 

“Dewa dan dewi sapi di Sapudi mungkin hanya mitos, tetapi legendanya telah memberi warna kehidupan yang kaya kepada warga Sapudi, Madura, bahkan Nusantara,” tulis Siwi. (int)

Baca Juga : Goa Maharani: Pesona Alam dan Kebun Binatang Mini
Bagikan :