Wisata

Kota Tua Kalianget, Kawasan Modern Pertama di Madura Masa Hindia-Belanda

Kota Tua Kalianget, Kawasan Modern Pertama di Madura Masa Hindia-Belanda
dok traveindonesia

 

Menurut penuturan Budayawan Sumenep Ibnu Hajar, pembangunan Pabrik Garam Briket saat itu menjadi tanda kemajuan di Kalianget. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Madura masih identik dengan bangunan joglo yang menghadap ke selatan. Namun, di Sumenep sendiri sudah ditemukan bangunan-bangunan dengan arsitektur modern.

 

Dijelaskan Ibnu bahwa saat di daerah lain masih bernuansa keraton atau kerjaan yang sarat budaya, di Kalianget saat itu bahkan sudah modern dan melampaui zamannya. Bahkan, ketika masa itu alat-alat tradisional masih digunakan di daerah lain, Kalianget sudah menggunakan teknologi modern. Sebagai buktinya, ada lori kereta untuk mengangkut garam, padahal di Madura saat itu orang-orang masih mengandalkan dokar atau delman.

 

Dengan adanya pabrik garam, kawasan Kalianget menjadi pusat produksi sekaligus distribusi garam yang sangat produktif sampai-sampai Pulau Madura dijuluki sebagai Pulau Garam. Kini, Kota Tua Kalianget juga baru diajukan sebagai Cagar Budaya Sumenep untuk menambah daftar objek cagar budaya lain seperti Museum Keraton, Masjid Jamik, dan Asta Tinggi.

 

Mengunjungi Kota Tua Kalianget yang kini dimiliki oleh PT Garam (Persero), wisatawan bisa melihat suasana kota lama yang dibangun sekitar tahun 1700-an dan tentunya menyaksikan aktivitas padat khas pelabuhan. Masih banyak bangunan peninggalan kolonial Belanda seperti Pabrik Garam Briket, gedung-gedung dengan arsitektur klasik Eropa, dan daerah pertahanan yang dibangun pada masa VOC.

Baca Juga : Keindahan Malam Hutan Mycelia yang Menakjubkan
Bagikan :