Salah satu keunikan dari candi ini lokasinya yang berada sekitar 6,5 meter di bawah permukaan tanah sehingga keberadaannya tidak nampak dari kejauhan. Setelah terkena dampak letusan Gunung Merapi, posisi Candi Sambisari menjadi lebih rendah dari permukaan tanah di sekelilingnya.
Bila mengunjungi candi ini, pengunjung bisa melihat bahwa Candi Sambisari terdiri dari satu candi utama dan tiga candi perwara. Candi utama memiliki tingga 7,5 meter sampai ke puncaknya. Di sana terdapat tangga menuju ke selasar yang dihiasi dengan pahatan sepasang kepala naga. Pun terdapat batu-batu dengan pahatan Gana posisi jongkok dengan kedua tangan diangkat ke atas. Gana atau Syiwaduta merupakan pengiring Syiwa dan pahatan tersebut juga bisa ditemukan di Candi Prambanan.
Pengunjung juga bisa melihat Arca Agastya atau Syiwa Mahaguru, Arca Ganesha, Arca Durga Mahisasuramardini, yaitu Durga sebagai dewi kematian. Di kawasan Candi Sambisari ini juga terdapat sebuah Lingga dari batu putih yang dilengkapi yoni dari batu hitam.
Meski namanya tak sepopuler Candi Borobudur dan Prambanan, kini Candi Sambisari pun selalu ramai dikunjungi wisatawan pada pagi atau sore hari. Seperti dilansir Kompas.com, banyak wisatawan yang berfoto di kawasan candi yang dikelilingi taman tersebut. Saat ini diketahui hanya candi utama yang bangunannya masih utuh sementara candi-candi pendamping sudah tak utuh lagi. (int)