Tokoh

Dharto Wahab

Wartawan, Aktivis, Advokat, dan Pejuang Literasi NU

Wartawan, Aktivis, Advokat, dan Pejuang Literasi NU
H.M. Dharto Wahab (dok istimewa nu.or.id)

JAKARTA, PustakaJC.co - Nama H.M. Dharto Wahab barangkali tak banyak disebut dalam buku sejarah, tapi jejaknya tertulis rapi di lembaran-lembaran pers Nahdlatul Ulama (NU). Sejak 1958, ia aktif sebagai wartawan harian Duta Masjarakat, surat kabar milik NU, dan turut membentuk narasi kebangsaan dari perspektif santri dan kaum pergerakan.

 

Sebagai wartawan, Dharto tak hanya menulis berita. Ia juga menulis cerita bersambung seperti Pemberontakan di Kerajaan Demak dan Tombak Kjahi Pandjang yang menjadi favorit pembaca pada 1960-an. Ia dikenal lihai meramu fakta dan fiksi dalam tulisan yang sarat makna. Dikutip dari nu.or.id Selasa, (8/4/2025).

 

Namun kiprahnya tak berhenti di meja redaksi. Lahir di Magelang, 5 Oktober 1934, dari keluarga pendiri NU setempat, Dharto aktif di IPNU, PMII, hingga Lesbumi. Ia juga sempat bergabung di HMI sebelum NU memiliki organisasi kemahasiswaan sendiri. Di ranah hukum, ia menyandang gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Jakarta (1970) dan aktif sebagai advokat.

Baca Juga : Ujian Kecil bagi Sang Bayi
Bagikan :