YOGYAKARTA, PustakaJC.co - Para miliarder terkadang mengalami goncangan batin luar biasa, salah satunya dialami oleh Masagung atau Tjio Wie Tay. Dia adalah pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa yang kaya raya berkat memiliki Toko Buku Gunung Agung.
Pada tahun 1970-an atau saat Masagung berusia 50 tahun, dia mengalami semacam krisis kesadaran. Kehidupan yang super nyaman, banyak duit dan punya kedudukan terhormat, rupanya membuat Masagung takut. Saat itu, tulis buku Apa dan Siapa? (2004), memang puncak kejayaan Toko Gunung Agung. Perusahaan sudah menjadi sentra jual beli buku di Indonesia.
Bahkan, Gunung Agung tak lagi sebatas menerbitkan dan menjual buku, tetapi juga mulai bermain di sektor pariwisata, perhotelan, dan penukaran uang. Berkat itu semua, Masagung pun dinobatkan jadi miliarder.
"Ia enggan menyebutkan jumlah kekayaannya. Tetapi, jumlah pajak yang harus dibayarnya secara grup mencapai Rp 200 juta. Untuk bea cukai sebesar Rp 2 miliar. Belum termasuk pajak pendapatan dari 2.000 lebih karyawannya," tulis penulis buku Apa dan Siapa? (2004) saat menanyakan kekayaan Masagung.