Pertanyaan itu menghantam Wahid Hasyim. Beliau terdiam, merenungkan kembali niat awalnya.
“Benar,” akhirnya beliau menjawab. “Saya yang membuat kebijakan ini. Tapi tujuan saya bukan untuk menjadikan mereka bergantung, melainkan membangkitkan semangat mereka.”
Beliau menarik napas panjang, lalu menambahkan, “Tapi sekarang, saya khawatir. Jika umat Islam terus-menerus mendapatkan bantuan tanpa berusaha sendiri, mereka akan kehilangan daya juangnya.”
Kiai Zuhri mengangguk pelan. “Mungkin ini saatnya sampeyan memberikan batasan dalam kebijakan itu. Agar umat tahu bahwa bantuan ada untuk mendorong, bukan untuk menggantikan usaha mereka sendiri.”