SURABAYA, PustakaJC.co - Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur, adalah sosok yang penuh kontroversi. Ia bukan tradisionalis atau modernis Islam, melainkan pemikir liberal dan pemimpin organisasi Islam berbasis tradisi terbesar.
Pemikiran Gus Dur yang paling terkenal adalah tentang hubungan agama dan negara. Menurutnya, Islam tidak memiliki doktrin khusus mengenai negara, dan untuk memahami persoalan negara, tidak diperlukan aturan baku. Artikel ini akan membahas bagaimana Islam memandang negara dan hubungannya dengan agama.
Gus Dur berasumsi bahwa kita harus merumuskan kembali kedudukan hukum agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab, realitas di lapangan menunjukkan banyak persoalan kontemporer yang membutuhkan hukum agama.
Namun, Islam saat ini diterapkan secara tekstual atau harfiah saja, tanpa mempertimbangkan konteks dan kondisi zaman yang penuh persoalan kompleks.
Oleh karena itu, menurut Gus Dur, salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan merumuskan kembali kedudukan hukum agama, khususnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.