SURABAYA, PustakaJC.co —Memperingati Hari Guru Sedunia yang jatuh setiap 5 Oktober, waktu yang tepat juga untuk kembali mengenang Ki Hadjar Dewantara. Mengenang kembali sosok pembuka ‘jalur’ pendidikan di Indonesia.
Bukan tanpa alasan Ki Hadjar mendapat julukan Bapak Pendidikan Nasional. Tokoh yang lahir 2 Mei 1889 di Jogja ini rela menanggalkan gelar bangsawannya. Dari nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, dia mengganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara pada usia 40 tahun.
Ki Hadjar sempat menjadi wartawan surat kabar. Dia juga aktif di organisasi Boedi Oetama. Saat aktif di organisasi Boemipoetra, Ki Hadjar menulis berbagai artikel, salah satunya berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Orang Belanda). Tulisan itu membawa Ki Hajar Dewantara dihukum tanpa proses peradilan. Dia juga dibuang di Pulau Bangka.