Tokoh

Wali Songo (5)

Sunan Kudus: Berdakwah dengan Pendekatan Kebudayaan dan Tanpa Kekerasan

Sunan Kudus: Berdakwah dengan  Pendekatan Kebudayaan dan Tanpa Kekerasan
Dok wikipedia

 

Larangan menyembelih sapi, hal ini Sunan Kudus lakukan sebagai bentuk menghargai apa yang diyakini oleh umat Hindu yang percaya bahwa sapi merupakan hewan suci sehingga dilarang untuk disembelih. Selain itu Sunan Kudus juga membuat menara layaknya candi. Namun, menara tersebut tidak dijadikan sebagai tempat pemakaman raja atau menyembah roh leluhur melain tempat mengumandangkan adzan.

 

Membuat padasan atau tempat wudhu dengan pancuran berjumlah delapan, hal ini Sunan Kudus lakukan sebagai bentuk upaya melakukan pendekatan terhadap umat Buddha dimana jumlah pancuran tersebut bermakna jalan berlipat delapan atau Sanghika Marga. Selain itu, Sunan Kudus juga memberikan arca kepala kebo gumerang di atas pancuran tersebut.

 

Menyelenggarakan selamatan mitoni, Sunan Kudus tidak melarang acara selamatan atau mitoni yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Namun, Sunan Kudus melakukan perubahan dan memasukan nilai-nilai Islam dalam setiap rangkaian acaranya. Misalnya mengubah permohonan doa kepada dewa menjadi kepada Allah, berharap anak tampan seperti Arjuna atau cantik seperti Dewi Ratih dirubah menjadi tampan seperti Nabi Yusuf dan cantik seperti Maria ibu Nabi Isa. Kemudian menjadi acara tersebut sebagai momen bersedekah dengan berbagi makanan.

Baca Juga : Putra Ajudan Pangeran Diponegoro Pendiri Pondok Krapyak Yogyakarta
Bagikan :