Ada beberapa kebutuhan jemaah haji perempuan yang perlu diperhatikan, mengingat jemaah perempuan sangat berbeda dengan laki-laki. Menurutnya, jemaah perempuan juga perlu diperhatikan dari sisi ibadah hingga infrastrukturnya.
"Misalnya contoh yang paling mudah, pembimbing ibadah, lalu fasilitas nanti di Armuznanya, seperti toilet, biasanya ada pengaturan khusus. Karena perempuan dan laki-laki, penggunaan kamar mandinya pasti berbeda. Seperti itu yang mau kita pastikan," tegasnya kepada anggota pelaksana Media Center Haji di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Ariati Dina Puspita dari Nasiyatul Aisyiyah juga menambahkan bahwa diutusnya ia menjadi salah satu anggota Amirul Hajj karena memiliki misi khusus, yaitu perhatian untuk perempuan dan lansia. "Lebih ke ramah lansia, khususnya perempuan, ya," ungkapnya.