Beberapa kali Santiago menolak untuk menandatangani Lange Contract (Pelakat Panjang), tetapi karena kecintaannya terhadap Tanah Airnya, dia langsung menolak. Prinsipnya tetap sama, dia lebih memilih tiang gantungan daripada tunduk kepada Belanda.
Pihak Belanda menggunakan koneksinya dengan raja-raja di Sangir Besar untuk mempengaruhi Raja Santiago. Karena tetap gagal, Belanda kemudian menyerang Kerajaan Manganitu dengan kekuatan militer.
Raja Santiago dan rakyatnya yang mengetahui niatan tersebut menghimpun kekuatan dengan senjata tradisional berupa pedang dan tombak. Pasukan Bataha Santiago juga membangun markas di Panghulu.