Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur ini menjelaskan bahwa gerakan menutup mulut ketika menguap dalam shalat, tidak membatalkan shalat. Namun, ia meminta agar orang yang menguap di saat shalat itu agar berupaya menahannya. Jika tidak mampu menahan diri untuk tidak menguap, maka harus ditutup menggunakan punggung tangan kiri.
“Orang jika menguap itu keluar suara haa, saking ngantuknya sampai keluar suaranya kenceng. Setan malah tertawa kalau menguap sampai mengeluarkan suara, bisa tertawa secara hakikat atau secara kinayah, karena saking bahagianya. Oleh karena itu supaya setannya kecewa, ditutupi, tidak keluar suaranya, setan mau sorak-sorak tidak jadi,” ujarnya.