Tokoh

Isandra Matin Ahmad

Arsitek Bandara Banyuwangi Pemenang Aga Khan Award

Arsitek Bandara Banyuwangi Pemenang Aga Khan Award
Dok Al fozan

 

”Ketika dilihat dari kejauhan, arsitektural bangunan bandaranya seperti menghilang. Dengan beratap rumput, bangunan bandara hanya akan tampak seperti gundukan tanah yang menghijau,” ujar arsitek yang berhasil mengalahkan 20 finalis Aga Khan Award for Architecture dari 16 negara di dunia.

 

Selain itu, Bandara Blimbingsari juga mengaitkan dengan ekologi dan lanskap sekitar yaitu persawahan. Dengan beratap rumput, bandara ini seolah menyatu dengan lingkungan sekitarnya yang asri namun juga modern dan efisien.

 

Sedang aspek lokal juga dituangkan Andra dalam bentuk bangunan yang terinspirasi rumah adat masyarakat Osing yang tinggal di Banyuwangi. Karakter rumah adat disana adalah limasan menjulang dengan bentuk bangunan langsing. Dan ternyata aspek ini juga mendukung lingkungan karena membuatnya bisa mendapatkan sumber energi cahaya dan udara secara alami lebih banyak.

 

”Secara keseluruhan Bandara Blimbingsari menjadi hemat energi. Di Indonesia pernah saya dengar akan membutuhkan sekitar 250 sampai 300 bandara baru sehingga pembangunannya harus mempertimbangkan kondisi yang hemat energi,” ujar Andra Matin.

Baca Juga : Legenda Cikal Bakal Gondanglegi Malang
Bagikan :