"Pecel yang dijual pada santri-santrinya itu," ucapnya.
Pengalaman ini juga ia teladani dari sang Ayah yakni KH Nursalim. Meskipun begitu besarnya ketokohan Kiai Nursalim, ketika di rumah makan sebagaimana orang biasa.
"Bapak saya juga begitu. Betapa besarnya bapak, sekalinya di rumah biasa," tutupnya.