Tokoh

KH Miftachul Akhyar

Waktu Ibarat Pedang, Hati-Hati Jadi Senjata Makan Tuan

Waktu Ibarat Pedang, Hati-Hati Jadi Senjata Makan Tuan
Dok inside

 

Kiai Miftach menjelaskan, maksud memotong ialah waktu sekarang telah memotong waktu tadi, waktu kemarin. Jumat sekarang telah memotong Kamis, Rabu, Selasa, Senin, Ahad, Sabtu, Jumat kemarin.

 

"Maka waktu dalam istilahnya Ulama Tasawuf sangat tinggi nilainya. Sehingga ada istilah abnaul waqti, ibnu waqti, bintul waqti, maksudnya apa? Orang yang pasrah total kepada waktu. Artinya pada isian-isian waktu, dia nggak ingat besok lusa, tahun depan, nggak," imbuh Kiai Miftach.

 

Ia mengungkapkan, Islam mengajarkan bahwa apa yang ada di tengah-tengah kita, itulah garapan yang harus dikerjakan. Adapun memikirkan besok lusa, seminggu, satu tahun, masa depan, usia tua, itu sekedar tambahan, bukan inti.

 

"Yang inti itu ya saat ini, ada haditsnya. Artinya barangsiapa yang pagi hari ini dia diberikan kesehatan, man asbaha minkum aaminan fi sarobihi muafan fi jasadihi indahu kutu yaumihi fakaanna mahizat lahuddunya. Barangsiapa yang pagi hari, untuk makan sehari sudah terpenuhi ada, dia aman hidupnya nggak ada gangguan, makan sehari cukup, aman, badannya sehat. Kata Rasulullah fakaanna mahizat lahuddunya, sebetulnya dunia dan semuanya telah diberikan kepadanya," jelasnya.

Baca Juga : Kenangan Momen Berat saat Perankan Sosok BJ Habibie
Bagikan :