Laporan Ketua Pelaksana Peringatan HUT UU Desa ke-9 Asri Anas menyampaikan bahwa konsep desa bersatu yang lahir dari Mendagri dan Menkomarves bukanlah sebuah agenda politik semata. “Sebab pada dasarnya yang kami inginkan adalah antar desa bebas dari perselisihan,”
“Juga kami ingin wujudkan desa yang menjadi ruang-ruang investasi seperti di perkotaan,”
Dirinya menyebutkan bahwa Jatim menjadi daerah yang mengirimkan banyak peserta pada peringatan HUT UU Desa ke-9 yakni sebanyak 210 bus. Adapun peserta yang hadir ialah kepala dan perangkat desa dari 216 kabupaten se Indonesia.
“Kami ingin proses pembinaan ini akan berfokus pada kepala desa, masyarakat desa dan perangkat desa sesuai dengan pedoman UU Desa,” ungkapnya
Dirinya kemudian menyampaikan bahwa program pemerintah seperti Padat Karya mulai menghilangkan norma kegotong royongan yang terjadi di masyarakat. “Karena biasanya mereka tidak pernah terfikirkan itu. Jadi penting untuk menguatkan kembali norma-norma tersebut. Karena di desa lah kita bisa belajar norma berbangsa dan bernegara,” pungkasnya
Usai prosesi penyerahan penghargaan, Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarno Putri memberikan pengarahan kepada para peserta peringatan HUT UU Desa Ke-9 tentang penguatan ideologi Pancasila. (pstk01)