Cuaca di Paris ternyata lebih bersahabat bagi Raden Saleh daripada di Belanda. Di sini dirinya juga berkesempatan berpesta-pesta dengan orang-orang dari kalangan atas. Raden Saleh pun disambut dengan antusias.
“Seniman Jawa ini memiliki banyak aset, ganteng, muda, berasal dari negeri yang misterius dan eksotis,” tulis Jean Rocher dan Iwan Santosa dalam Sejarah Kecil Indonesia-Prancis 1800-2000.
Pada momen itu, pejabat tinggi ini mengenang masa-masa indah di Hindia Belanda. Raden Saleh yang menguasai bahasa Belanda pun bisa bergaul baik dengan mereka karena tahu semua tata krama pergaulan masyarakat atas Eropa.