Tokoh

KH Abdurrahman Wahid

Kisah di Balik Wafatnya Presiden RI Ke-4

Kisah di Balik Wafatnya Presiden RI Ke-4
Dok kemendikbudri

 

Gambaran singkat dari kepergian dua zahid (manusia dengan maqom zuhud) yang disambut iringan ribuan orang dari berbagai penjuru serta didoakan pula dari segala penjuru menunjukkan sebuah cinta dan kasih sayang. Rasa tersebut mengkristal dari seluruh komponen masyarakat sebagai wujud cinta dari dua zahid kepada semua manusia ketika hayat masih dikandung badan.

 

Kiai Husein menuturkan, Gus Dur, Maulana Rumi, dan para wali Allah merupakan orang yang selama hidupnya diabdikan untuk mencintai seluruh manusia, tanpa pamrih apapun. Mereka memberikan kebaikan semata-mata demi kebaikan itu sendiri, bukan bermaksud kebaikan tersebut kembali kepada dirinya.

 

Cara hidup demikian diungkapkan dalam sebuah puisi indah gubahan sufi besar dari Mesir, pengarang Kitab Al-Hikam, Ibnu Athaillah As-Sakandari yang sering dikutip Gus Dur dalam banyak kesempatan:

 

Idfin wujudaka fil ardhil khumuli, fama nabata mimmaa lam yudfan laa yutimmu nitaa juhu (tanamlah eksistensimu di bawah tanah yang tidak dikenal. Sesuatu yang tumbuh yang tak ditanam, akan berbuah segar).

Baca Juga : The Grand Old Man
Bagikan :