"Ini sangat menarik untuk bisa dibangun karena kedekatan geografis dan strukturalnya. Kita bisa mengeksplor bagaimana relasi Jatim dan Kaltim pasca IKN, juga strategi ekonomi apa yang bisa kita ambil," pungkasnya.
Sejalan dengan Emil, Prof. Masjaya sebagai Rektor Universitas Mulawarman Samarinda tertarik untuk melakukan kajian akademis dan historis di universitasnya. Apalagi, Universitas Mulawarman sendiri juga memiliki prodi sejarah. Ini menjadi kesempatan baik bagi para civitas akademik untuk menggali lebih dalam sejarah Kalimantan Timur.
Ia pun setuju, bahwa kedepannya seiring pembangunan IKN banyak strategi kolaborasi ekonomi yang dapat dijalin antara Jatim san Kaltim.
"Betul memang jika pemberian gelar Pahlawan Nasional memerlukan kajian akademis dsn historis. Kami punya prodi sejarah dan itu bisa menjadi salah satu penelitian kami. Lalu terkait IKN, akan kami komunikasikan strategi ekonomi apa saja yang bisa kamu lalukan. Terutama terkait relasi dengan Jatim dan pengembangan akses dari Balikpapan ke Samarinda," paparnya. (ayu)