Terlebih, para penguji merupakan pakar yang berpengalaman dalam bidang keilmuan Al-Qur'an. Bagi Nidha, MHQ di Tatarstan bukan hanya sebatas ajang untuk meraih juara.
"Yang tidak lepas dari MTQ ini adalah ilmunya. Jadi sambil menyelam minum air. Di sana otomatis kita di-tashih oleh para syaikh dan mufti dari berbagai negara. Ada dari Mesir, ada yang dari Turki, ada dari Arab Saudi dan lain-lain," jelasnya.
Dia juga menegaskan bahwa menjadi juara MTQ bukan untuk gengsi. Melainkan amanah untuk menyiarkan Al-Qur'an.
"Di daerah eropa sana saya bisa mensyiarkan Al-Qur'an dan juga nanti di Indonesia," kata putri pasangan Kiai Ibnu Mu'thi dengan Ibu Nyai Siti Munawarah itu.