Tokoh

Jenderal Moestopo

Dokter Gigi yang Ikut Berjuang Membela Republik

Dokter Gigi yang Ikut Berjuang Membela Republik
dok wikipedia

 

Bukan tanpa alasan, maksud dari mengoleskan kotoran kuda di ujung bambu runcing adalah agar lawan yang tertusuk terkena penyakit tetanus. Dirinya memang pernah menulis makalah tentang hal ini saat mengikuti pelatihan militer.

 

Robert B Cribb & Hasan Basari dalam Gejolak Revolusi Indonesia 1945-1949 (1990) mengungkapkan Moestopo pernah memerintahkan pasukanya makan daging kucing. Khasiatnya membuat penglihatan menjadi lebih baik dalam kondisi gelap sekalipun.

 

“Moestopo adalah perwira yang eksentrik dan imajinatif. Dia juga menorehkan banyak jasa bagi Republik, termasuk berkat tindakannya yang terkadang di luar kelaziman itu,” tulisnya.

 

Masa perang akhirnya usai pada 1950, Moestopo pun turun gelanggang. Dia kembali menjadi dokter sebagai Kepala Bagian Bedah Rahang di Rumah Sakit Angkatan Darat di Jakarta, serta sering memberikan pelatihan militer.

 

Ketika pensiun dari tentara, dirinya lebih banyak menjalankan kehidupannya di dunia pendidikannya. Pada 1958, dia kemudian menggagas berdirinya Dental Collage yang berubah menjadi Universitas Moestopo Beragama pada 15 Februari 1961.

Baca Juga : Ini Tiga Kandidat Pelatih Timnas Asal Belanda
Bagikan :