Dirinya memang sudah bercita-cita ingin menjadi dokter gigi. Maka setelah lulus sekolah menengah, dia mantap mendaftarkan diri ke Sekolah Kedokteran Gigi milik pemerintah Kolonial Belanda.
Karena kecerdasannya, dia lantas diangkat sebagai asisten dari dokter gigi ternama di Surabaya saat itu yakni Prof Dr. M. Knap. Bahkan bila Knap pergi ke luar negeri, Moestopo sering disuruh untuk menggantikannya.
Dimuat di Historia, Moestopo tidak hanya melayani orang-orang kaya saja, dirinya juga mendermakan keahliannya kepada orang-orang miskin. Setiap hari Minggu atau libur, dia telah berangkat ke Gresik guna melakukan pelayanan umum di alun-alun.