"Akhirnya baju putih saya kasihkan orang, mukenanya saya simpan sampai sekarang. Biasanya saya pakai untuk salat setiap hari raya," ujarnya.
Sejak saat itu, Eka tidak pernah menjalani kehidupan lebih baik. Ibu empat anak tersebut sampai menapaki kehidupan terjal dengan melakoni pekerjaan serabutan demi memenuhi kebutuhan keluarga yang dijalani hingga sekarang.
"Terkadang jadi sopir untuk mobil carteran. Sering jadi buruh tani," kata perempuan paruh baya yang menguasai ilmu bela diri ini.