Ayahnya, kata Sidhawati, orang yang romantis. Basoeki tak sungkan menunjukkan kemesraan kepada istrinya di muka banyak orang. Perbedaan umur dan perbedaan budaya, apalagi bagi Nataya yang masih muda dan harus tinggal di negeri orang, memang kadang jadi persoalan. Basoeki yang seorang priyayi dan biasa dilayani, sementara Nataya dari keluarga biasa di Thailand. Tapi cinta bisa mengalahkan semuanya. "Ibu saya sudah berjanji untuk setia sama ayah saya sampai maut memisahkan," kata Sidhawati, putri bungsu Basuki.
Dalam diri Basoeki yang 30 tahun lebih tua, Nataya menemukan sosok ayah juga suami yang matang. Menurut Sidhawati, meski ayahnya sangat sibuk dengan rupa-rupa pesanan lukisan, tapi selalu meluangkan waktu di akhir pekan untuk keluarga. "Saya lebih dekat ke Papa daripada Mama untuk curhat," kata dia. Salah satu kunci dari awetnya hubungan kedua orang tuanya, kata Sidhawati, adalah pengertian Nataya. "Bapak modelnya banyak. Kalau ibu saya pakai cemburu terus, pasti nggak akan kuat seperti istri-istri lain."
Pada tanggal 5 November 1993, Basuki Abdullah ditemukan tewas di kediamannya di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan. Ia dibunuh oleh perampok yang menyantroni rumahnya. Perampokan tersebut didalangi oleh Wahyudi, mantan tukang kebunnya.