Disebutkan oleh Tatang, 60 prajurit ini merupakan Muslim pertama yang sampai di Bali. Semuanya adalah prajurit Majapahit yang dididik oleh Maulana Ustman Haji. Bisa disebutkan Umat Islam Bali memiliki sejarah erat dengan Palestina.
Sunan Ngudung kemudian menikah dengan Siti Syari’ah putri Sunan Ampel. Dari perkawinan tersebut lahir Sayyid Ja’far Shodiq alias Sunan Kudus dan Dewi Sujinah yang kelak jadi istri Sunan Muria.
Sunan Ngudung disebut wafat saat penyerangan Demak kepada Majapahit yang dipimpin oleh Prabu Udara (Brawijaya VII). Penyerangan tersebut berlangsung lima tahun dan berakhir pada tahun 1518.
Kitab Ahla al Musamarah fi Hikayat al Auliya al ‘Asyrah karangan Syekh Abu Fadhol memberikan narasi yang cukup panjang tentang Sunan Ngudung. Dirinya disebut memiliki peran signifikan dalam peperangan antara Kerajaan Demak melawan Majapahit.
Pada laporan babad Kerajaan Banten, terjadi konfrontasi antara Demak dengan Majapahit. Dua kekuatan yang berhadap-hadapan antara ulama yang dipimpin Sunan Ngudung melawan Majapahit yang berafiliasi dengan pasukan dari Klungkung, Pengging, dan Terung.