Munir menambahkan, nama mujair yang dijadikan nama ikan ini merupakan ketidaksengajaan. Saat itu, banyak pejabat dari Blitar hingga Belanda yang datang ke kediamannya untuk melihat ikan ini. Nama tersebut pun muncul secara spontan.
"Dulu pejabat daerah sampai pejabat Belanda datang ke rumah untuk melihat ikan itu. Karena belum ada namanya, orang Belanda itu tanya nama bapak saya, dan kemudian ikannya diberi nama seperti nama bapak saya. Yaitu ikan mujair," imbuhnya.
Ikan mujair ini ditemukan pada tahun 1936. Sementara Mbah Mudjair mengembuskan nafas terakhirnya pada 7 September 1957.
Nama Mbah Mudjair akan selalu dikenang sebagai penemu ikan mujair. Hal ini juga diabadikan dalam nisannya, di mana ada gambar ikan di sana.