Duryudana sangat sedih melihat kematian Jayadrata, adik iparnya tersebut. Dirinya pun memaksa Karna menyerang perkemahan Pandawa malam itu juga. Karna terpaksa berangkat meskipun hal itu melanggar peraturan perang.
Mendengar kabar pasukan Kurawa melancarkan serangan malam, pihak Pandawa pun mengirim Gatotkaca untuk menghadang. Dipilihnya Gatotkaca karena Kotang Antrakusuma yang dia pakai mampu memancarkan cahaya terang benderang.
Semakin malam kesaktian Gatotkaca semakin meningkat. Prajurit Kurawa berkurang jumlahya karena banyak yang mati di tangannya. Seorang sekutu Kurawa dari bangsa raksasa bernama Alambusa maju menghadapinya.
Gatotkaca menghajarnya dengan kejam karena Alambusa telah membunuh sepupunya, yaitu Irawan putra Arjuna pada pertempuran hari kedelapan. Tubuh Alambusa ditangkap dan dibawa terbang tinggi kemudian dibanting ke tanah sampai hancur berantakan.