Anak-anak Natsir sebenarnya pernah berbunga-bunga ketika ada seorang tamu dari Medan yang ingin menyumbangkan sebuah mobil kepada Ayahnya. Ketika itu mobil Chevrolet Impala yang sudah terparkir di rumah mereka di Jalan Jawa (kini Jalan H.O.S Cokroaminoto), Jakarta Pusat, mereka bayangkan sudah akan menjadi miliki keluarga.
“Dia ingin membantu Aba – panggilan Natsir – karena mobil yang ada kurang memadai,” kata putri tertua Natsir, Siti Muchliesah yang ketika itu sudah berusia 20 tahun.
Tetapi harapan hanya menjadi harapan, keinginan anak-anak ini untuk bisa naik mobil Impala buyar ketika ayah mereka menolak tawaran dengan sangat halus sehingga tidak menyinggung perasaan tamunya. Natsir ketika itu menyatakan bahwa mobil ini bukan hak mereka dan kendaraan yang ada sudah lebih dari cukup.
Natsir memang selalu berpesan kepada istri dan anak-anaknya agar selalu merasa cukup dengan yang ada. Kemudian tidak selalu mencari yang tidak ada, dan pandai-pandai untuk mensyukuri nikmat. Nasihat ini begitu membekas Lies, panggilan anak tertuanya tersebut.