Sementara bagi para penderita yang tidak bisa berjalan cukup di rumah saja, karena akan diberi air minum yang telah mendapatkan doa dari Mbah Jugo.
Benar saja dalam waktu beberapa hari, penduduk desa ini telah terbebas dari wabah kolera. Berita menggembirakan ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru Pulau Jawa.
"Akhirnya dengan keampuhan ilmu Mbah Jugo, wabah penyakit tersebut berhasil disingkirkan dan masyarakat makin hormat pada Mbah Jugo," tulis Dr. Tashadi dan kawan-kawan dalam Budaya Spiritual Dalam Situs Keramat di Gunung Kawi Jawa Timur, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994/1995.
Bupati Blitar, yang kala itu dijabat Kanjeng Pangeran Warsokoesoemo pun langsung mendatangi Mbah Jugo untuk meminta kesediaannya mengobati warganya. Singkat kata, Mbah Jugo akhirnya bisa mengobati penyakit kolera yang diderita warga Blitar.