“Percepatan industri manufaktur di Jatim membutuhkan SDM yang juga harus dipercepat peningkatan kualitasnya. Tidak bisa berjalan linier, melainkan harus dicangkok maka itu harus dilakukan Unair dan IKA Unair menjemput Indonesia Emas 2045,” katanya.
Lebih lanjut, kekuatan Jatim sangat penting mengingat Jatim merupakan center of gravity baik sisi geopolitik, maupun dari sisi geografis. Karena dari 32 tol laut di Indonesia, sebanyak 27 tol laut melewati Pelabuhan Tanjung Perak.
“Itu artinya 20 provinsi di Indonesia Timur di luar Sulawesi Selatan mengingat Sulsesl sendiri telah swa sembada pangan. Dua puluh provinsi Indonesia Timur sangat strategis jika disuplai logistiknya oleh Jatim,” katanya.
Di akhir, Khofifah meyinggung pentingnya peran IKA Unair di UK untuk mempelajari pembangunan berwawasan green economy, blue economy dan renewable energy (energi terbarukan). Hal ini menjadi referensi substantif bagi para policy maker di Indonesia. Mengingat komitmen Indonesia menuju net zero emission tahun 2060.
“Indonesia membutuhkan pikiran strategis untuk masuk area itu hingga lini bawah. Apa yang bisa kita rumuskan, kerjasamakan, sinergikan, akan menjadi kontribusi strategis penting bagi IKA Unair dan Unair. Semoga pertemuan ini membawa produktivitas bagi kita semua,” pungkasnya. (pstk01)