Untuk itu, mantan Menteri Sosial RI itu menjelaskan bahwa harus ada Revolusi Mental yang digalakkan melalui Pramuka. Sehingga, pendekatan aktif dan produktif harus dilakukan oleh gugus-gugus depan Pramuka serta kwartir di seluruh tingkat.
Khofifah juga mengingatkan bahwa salah satu tujuan Pramuka Indonesia ada adalah untuk melatih skill membangun bangsa sejak pertama didirikan. Yang meski baru diresmikan pada 1961, semangatnya telah ada saat Mangkunegara VII membentuk organisasi kepanduan pertama Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO) pada 1916.
"Di usia Pramuka yang telah mencapai 62 tahun ini, makin mendewasakan seluruh peran serta dedikasi dan pengabdian Pramuka untuk Indonesia. Karena gerakan pendidikan non-formal Pramuka ini seiring dalam pengabdian untuk menjaga dedikasi terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia," katanya.