Langkah kedua, penambahan porsi dan fokus pembelajaran kewirausahaan pada SMK. Sehingga kewirausahaan menjadi salah satu pilihan lulusan selain bekerja di sektor formal atau bekerja di DIDUKA.
Berikutnya, pengelolaan tracer studi yang baik, dan mampu menghasilkan data keterserapan lulusan SMK.
"Dari data tracer study ini, kita dapat mengetahui lulusan SMK posisinya dimana. Apakah bekerja, berwirausaha, atau proses mencari kerja. Sehingga dari data tersebut sekolah dapat melakukan langkah lebih lanjut untuk peningkatan keterserapan lulusan," terang Khofifah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi menyebut banyak produk inovatif yang telah dihasilkan SMK-PK. Diantaranya dari SMK Islam 1 Blitar yang berhasil merakit dan memproduksi mesin produk CNC Turning atau Mesin Bubut mini Berbasis Komputer. Selain digunakan sebagai media pembelajaran praktek pengoperasian mesin CNC Turning, alat tersebut juga untuk mendukung proses produksi usaha UMKM.