Parlemen

Industri Perhotelan Jatim Alami Penurunan, Disbudpar Dorong Inovasi dan Kolaborasi

Industri Perhotelan Jatim Alami Penurunan, Disbudpar Dorong Inovasi dan Kolaborasi
Evy Afianasari, kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata. (dok ameg.id)

Data dari PHRI Kota Malang menunjukkan okupansi hotel selama libur Lebaran 2025 mencapai 80 persen, jauh di atas rata-rata provinsi. Kondisi ini menegaskan bahwa kolaborasi aktif antara hotel, pelaku wisata, dan dukungan event budaya lokal bisa menjadi kunci pemulihan industri.

 

Menanggapi hal ini, Disbudpar Jatim terus membuka ruang kerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta biro perjalanan wisata. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memasukkan unsur budaya dalam bentuk event atraksi ke dalam paket-paket wisata.

 

“Event-event budaya kami hadirkan agar bisa menambah pengalaman tamu dan memperkuat daya tarik destinasi. Kami juga terbuka untuk kolaborasi dengan hotel atau biro perjalanan manapun di Jawa Timur,” jelas  Kepala Dispudbar itu.

 

Masih terkait industri perhotelan, langkah ini diharapkan bisa menjadi stimulus positif bagi pelaku usaha hotel di berbagai daerah yang terdampak, sekaligus menjadi inspirasi model pemulihan seperti yang ditunjukkan di Malang. Disbudpar optimis, dengan pendekatan kolaboratif dan inovatif, industri perhotelan di Jawa Timur akan tetap bergerak dan mampu menghadapi tantangan ke depan secara berkelanjutan. (Ivan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca Juga : Indonesia Mesir Resmi Jadi Sekutu Strategis Dunia Islam
Bagikan :