Lebih lanjut ia menjelaskan untuk menghadapi kelangkaan pupuk, Pemprov Jatim menjalankan beberapa kebijakan seperti mendorong efisiensi pemupukan anorganik dengan menggunakan kombinasi pupuk organik dan anorganik, mengoptimalkan sumber daya lokal seperti pupuk kandang, limbah pertanian untuk pembuatan pupuk organik, melatih masyarakat membuat pupuk organik berbasis bahan baku ini situ.
"Efisiensi pupuk anorganik dengan mengkombinasikan pupuk organik dan anorganik, juga optimalisasi sumber daya lokal untuk pembuatan pupuk organik," imbuhnya.
Untuk menekan angka kehilangan hasil produksi pertanian, Pemprov Jatim mengimplementasikan praktek budidaya yang baik dan benar atau good agricultural practices, menerapkan praktek penanganan pasca panen yang baik dan benar atau good handling practices, memperkuat sistem rantai dingin atau cold chain dalam penyimpanan, dan memperkuat infrastruktur pasca panen seperti gudang penyimpanan dan cold storage sesuai kebutuhan.
"Kemudian implementasi GAP dan GHP, juga sistem penyimpanan cold chain dan cold storagenya," ucapnya. (pstk01)