Kaitannya partisipasi pemilih di Jawa Timur, Pj. Gubernur Adhy menyebut bahwa terjadi peningkatan dibandingkan Pemilu di tahun 2019. Partisipasi publik Pemilu di Jatim pada Pemilu 2014 mencapai 72,40 persen, kemudian di tahun 2019 naik menjadi 82,53 persen. Untuk Pemilu 2024 sementara ini telah mencapai lebih dari 82 persen. Padahal masih dalam tahapan rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pj. Gubernur Adhy juga menjelaskan, roda perekonomian di Jatim tetap berjalan saat Pemilu berlangsung. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2023 tumbuh 4,95 persen (c to c) dan inflasi 2,92 persen (y to d), sehingga pertumbuhan ekonomi Jawa Timur inklusif.
“Inflasi kita satu tahun kemarin 2,4 persen, inflasi di seluruh provinsi 2,54 persen, artinya kondisinya stabil. Bahkan pada bulan Januari kemarin, Jatim mengalami deflasi 0,01 persen. Itu menunjukkan bahwa walau ada hiruk pikuk Pemilu, roda ekonomi tetap berjalan," ungkap Adhy.
"Di Pemilu ini justru membuat ekonomi semakin bagus dan daya beli masyarakat semakin kuat," imbuhnya.