Kemudian ekonomi yang terdiversifikasi dengan sumber pertumbuhan dari sektor jasa-jasa (seperti kegiatan pariwisata), dan mendapatkan manfaat dari pengembangan ekonomi dan keuangan digital (EKD), serta ekonomi hijau.
“Tentunya berbagai macam program untuk menjadikan Jawa Timur sebagai lead ekspor manufaktur Indonesia dapat terus disinergikan. Sekarang kami juga sedang mengembangkan kajian hilirisasi pangan, sebagai pelengkap dari hilirisasi tambang, sehingga dapat memberikan peluang kesempatan kerja yang lebih merata dan sesuai dengan kekayaan sumber alam Indonesia,” pungkasnya.
Turut hadir Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurniawati, Kapolda Jatim Irjen Pol. Toni Harmanto, Kepala Pengadilan Tinggi Jatim Herri Swantoro, jajaran Forkopimda Jatim, Konsul Jenderal Jepang Takeyama Kenichi, Konsul Jenderal Australia di Surabaya Fiona Hoggart, Honorary Consulate of The Kingdom of Morocco Djamal Ghozi Basmeleh, Ketua Dekranasda Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, jajaran Kepala Instansi Vertikal di Jatim, beberapa Bupati/Walikota di Jatim, serta para Kepala OPD Pemprov Jatim. (pstk01)