“Harga pangan kembali naik dibanding Februari, terutama bawang merah. Ini jadi pemicu utama lonjakan inflasi bulan Maret,” jelas David.
Lonjakan harga yang terjadi selama bulan puasa dan Idulfitri kini mulai terasa efek jangka pendeknya. Banyak konsumen menahan belanja karena sisa pengeluaran besar selama Lebaran. Pelaku usaha ritel pun mengeluhkan penurunan trafik belanja pasca-libur panjang.
Inflasi inti juga tercatat naik 0,25 persen MoM atau 2,50 persen YoY. Kenaikan ini disebabkan naiknya harga barang-barang non-pangan seperti emas, dan menjadi sinyal bahwa tekanan inflasi belum akan cepat mereda.