SURABAYA, PustakaJC.co - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pelaksanaan program kerakyatan ke depan akan menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam aspek pengelolaan fiskal. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya telah menyusun daftar program prioritas yang akan dijalankan pada periode 2025-2030.
Dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Surabaya, Senin (3/3/2025), Wali Kota Eri mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama pembangunan infrastruktur adalah pengendalian banjir. “Hingga kini, terdapat 3.764 usulan terkait penanganan banjir, di mana 90 persen berasal dari skala kampung. Total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp9,6 triliun,” jelasnya.
Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan juga menjadi prioritas. Pemkot Surabaya akan melanjutkan proyek strategis seperti Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT), underpass Taman Pelangi, serta peningkatan kualitas jalan di 64 ruas skala kota dan hampir 3.000 ruas skala kampung. “Pelebaran Jalan Wiyung juga masuk dalam prioritas dengan total kebutuhan anggaran sebesar Rp10,6 triliun,” tambahnya.
Di sektor penerangan jalan, Pemkot berencana memasang 5.740 titik PJU di hampir 30.000 lokasi dengan anggaran Rp280 miliar. Sementara itu, program perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) mencatat antrean 8.176 unit, yang memerlukan alokasi dana sebesar Rp286 miliar.
Untuk meningkatkan kualitas layanan publik, Pemkot Surabaya juga akan merevitalisasi 171 balai RW dengan anggaran Rp34 miliar. Di sektor pendidikan, anggaran sebesar Rp2,5 triliun atau 20 persen dari APBD tetap menjadi prioritas. Rencana pembangunan 10 SMP dan 4 SD baru juga telah disusun dengan kebutuhan anggaran Rp128 miliar.