"Saya berharap nantinya jika setelah Ground Breaking akan banyak masyarakat yang kemudian berinfaq, berzakat, bershodaqoh supaya kepemilikannya bisa seperti Masjid Nasional Al-Akbar. Baik yang sifatnya personal maupun institusional," pungkasnya.
Sebagai informasi, dari besaran postur APBD Jatim TA 2024, pengalokasian anggaran terbagi dalam berbagai sektor. Pertama urusan pemerintahan sebesar Rp 12,207 T atau 36,7 persen, pendidikan Rp 8,95 T atau 26,91 persen dan kesehatan Rp 5,35 T atau 16,09 persen.
Kemudian urusan sosial sebesar Rp 2,77 T atau 8,34 persen, infrastruktur sebesar Rp 2,25 T atau 6,77 persen dan ekonomi sebesar Rp 1,72 T atau 5,19 persen.
Dari pengalokasian tersebut, terdapat berbagai program strategis diantaranya optimalisasi pelayanan dengan perbaikan sarana dan prasarana bagi masyarakat hingga Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) bagi SMA, SMK, PK-PLK Negeri.
Kemudian di urusan kesehatan, turut menjadi prioritas adalah peningkatan layanan kesehatan di pulau-pulau, penurunan AKI - AKB dan Stunting serta pemberian Bantuan Sosial Kemiskinan Ekstrem, PKH Plus dan ASPD di sektor sosial. (ayu)